Proyek Jembatan Sungai Jeruk Rp10 M Diduga Asal Jadi, Material Tak Standar Terungkap

Puding Besar,Bangka Induk Sabtu 29/11/2025,Indonewstoday.my.id Proyek penempatan Jembatan Sungai Jeruk di Jalan Kotawaringin Labu, Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, kembali menjadi sorotan publik. Proyek yang menelan anggaran sebesar Rp 10.064.708.200 dari APBD TA 2025 itu diduga menggunakan material yang tidak sesuai standar sehingga berpotensi membahayakan kekokohan bangunan dan menimbulkan kerugian keuangan negara .
Berdasarkan dokumen resmi, proyek dengan Nomor Kontrak 620/209.1/KONT/PURPRRKP-BM/VII/2025 itu dikerjakan oleh CV Pelita Sari. Masa pelaksanaan ditetapkan selama 150 hari kalender, dengan masa pemeliharaan 365 hari kalender, panjang efektif pekerjaan mencapai 22,60 meter. Kontrak ditandatangani pada 1 Juli 2025, sementara SPMK diterbitkan pada 2 Juli 2025 melalui nomor 620/110/SPMK/PUPRRKP-BM/2025.
Namun di lapangan, muncul dugaan bahwa kontraktor pelaksana menggunakan material yang tidak memenuhi standar teknis. Salah satunya pada bagian keraket atau penahan bawah jembatan yang semestinya menggunakan besi ukuran 19 mm, tetapi ditemukan diduga memakai besi ukuran 13 mm dan 16 mm. Penggunaan besi berdiameter lebih kecil dapat mengurangi kekuatan struktur dan membuat konstruksi jembatan rentan mengalami kerusakan.
Selain itu, sejumlah material proyek juga disebut-sebut dipakai secara berulang, bahkan diduga ada bahan yang kualitasnya tidak layak untuk konstruksi jembatan. Praktik seperti ini dikhawatirkan dapat menurunkan kualitas bangunan secara signifikan.
Warga sekitar yang mengetahui kondisi tersebut menyayangkan tindakan kontraktor jika benar melakukan penghematan dengan cara memakai bahan nonstandar.
“Ini proyek bernilai miliaran, masa pakai materialnya seperti proyek kecil? Kalau jembatan rusak atau roboh, yang rugi masyarakat dan negara,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Dinas PUPR Kabupaten Bangka maupun CV Pelita Sari belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan penggunaan material yang tidak sesuai spesifikasi teknis tersebut.
Publik berharap instansi terkait segera melakukan pemeriksaan, termasuk turun langsung melihat progres dan kualitas pekerjaan. Mengingat nilai proyek yang besar dan pentingnya fungsi jembatan sebagai akses vital bagi masyarakat, pengawasan ketat sangat diperlukan agar pembangunan tidak merugikan keuangan negara serta tetap mengutamakan keselamatan publik.
tim investigasi Indonewstoday.my.id/Glen.A.fernando/Bangka Belitung.


+ There are no comments
Add yours